Workshop Pengembangan Komunikasi Anak Berkebutuhan Khusus

(12/8) Jumat - Kegiatan Workshop Pengembangan Komunikasi Anak Berkebutuhan Khusus Jurusan Pendidikan Luar Biasa bekerjasama dengan Yayasan HATI – Handicap Indonesie resmi ditutup oleh Wakil Dekan I, Dr. Suwarjo, M.Si. Kegiatan yang dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 1 – 5 dan 8 – 12 Agustus 2016 ini bertujuan untuk; 1) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa terkait dengan bidang Pengembangan Komunikasi melalui PBM yang diampu oleh ahli dari luar negeri dengan mengetengahkan trend pengajaran yang sedang berkembang; 2) Memperluas jejaring dengan lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus di level internasional untuk terlibat langsung dalam pengajaran (guest lecturing); 3) Menjembatani kesenjangan antara pengembangan keilmuan di perguruan tinggi dan permasalahan yang terkait Pengembangan Komunikasi di sekolah.

Workshop diisi oleh narasumber yang kompeten dibidangnya. Kegiatan workshop diharapkan memberikan ilmu dan pengetahuan baru bagi peserta. Narasumber berasal dari Prancis dan merupakan praktisi yang sudah berpengalaman dan memiliki sertifikat keahlian. Narasumber yang mengisi kegiatan workshop diantaranya Saskia Vulpian (Speech Therapist), Vanessa Valdelievre (Psychomotor Therapist), Kathy Wislez (Psychomotor Therapist), dan Daphne Barbedette. Materi yang disampaikan meliputi pengetahuan awal tentang komunikasi, fase-fase perkembangan anak, peran kedua orang tua dalam perkembangan bahasa dan komunikasi anak, Gangguan komunikasi pada anak-anak berkebutuhan khusus, Sarana-sarana komunikasi alternatif atau augmentatif, dan tentunya kegiatan praktek terkait Psikomotor, Tonus (otot), Ortothophonie, Psikomotor dengan orang berkebutuhan khusus, Orthophonie sarana komunikasi, serta kasus klinis.

Tampak peserta sangat antusias selama pelaksanaan kegiatan workshop. Mereka sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan selama 10 hari. Peserta workshop sebagian besar adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa dan ada dari Orangtua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Pada akhir kegiatan peserta mengisi angket secara online untuk mengakomodasi kebutuhan workshop berikutnya. Kesan dan pesan pada saat penutupan kegiatan dari perwakilan peserta menyampaikan bahwa sangat senang mengikuti kegiatan workshop karena mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru serta mendapat gambaran penanganan anak berkebutuhan khusus yang tepat terhadap anak berkebutuhan khusus apabila sudah lulus. Kegiatan workshop ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama narasumber. Tampak kegembiraan dari peserta dan narasumber pada sesi foto bersama. (yan)